Kamu sudah sering mengirim lamaran kerja tapi jarang dipanggil wawancara? Hati-hati. Bisa jadi ini karena CV kamu tidak menarik. Tapi jangan khawatir, di sini kamu akan belajar apa saja yang perlu dilakukan supaya CV kamu terlihat menarik. Dan di akhir, saya juga akan memberikan contoh CV lengkap yang disukai HRD.
.
Jadi, baca terus sampai selesai.
.
Berdasar pengalaman saya sebagai HRD yang pernah terlibat dalam puluhan proses rekrutmen, saya bisa bilang bahwa CV merupakan titik krusial pertama yang akan menentukan nasib seorang pelamar kerja. CV yang bagus (apalagi kalau cover letter-nya juga memukau) akan membuat seorang pelamar kerja dengan mudah lolos ke tahap berikutnya. Sebaliknya kalau CV-nya jelek maka jangankan dapet kerja, dipanggil wawancarapun mungkin tidak akan pernah.
Mengingat betapa krusialnya CV ini maka dalam membuatnya kamu harus serius dan maksimal.
Nah, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah CV kamu harus bebas dari salah ketik. Jangan sampai ada typo! Makanya jangan malas untuk mereview dan mengedit berulang-ulang.
Berikutnya adalah isi CV kamu harus disusun dan disesuaikan sedemikian rupa sehingga relevan dengan posisi yang sedang dilamar. Lho kalo gitu untuk tiap posisi, CVnya bisa jadi beda-beda dong? IYA. Makanya jangan malas untuk buat beberapa versi CV yang disesuaikan dengan posisi yang hendak dilamar.
Terakhir, CV jangan panjang-panjang. Cukup 2 halaman saja. Kalau kamu mengirim lamarannya dalam bentuk print (hardcopy), lebih baik CV kamu itu diprint dalam 1 lembar A4 bolak-balik. Intinya CV harus padat, singkat, jelas, dan sesuai dengan posisi yang dilamar.
.
Contoh CV – Elemen-Elemen Yang Perlu Diperhatikan
Setelah kamu paham dengan mindset di atas, selanjutnya kamu bisa mulai merancang CV. Apa saja bagian-bagian pembentuk CV? Yuk simak penjelasannya berikut ini:
.
1. Biodata (contoh CV)
Tak kenal maka tak sayang. Itulah kenapa di bagian awal CV kamu perlu menampilkan data pribadi kamu. Sebenarnya untuk beberapa posisi pekerjaan yang agak tinggi (manajerial ke atas), data pribadi ini seringkali tidak perlu ditampilkan.
Tapi untuk fresh gradute atau mereka yang mengincar posisi sebagai staff, saya sarankan biodata ini tetap ditampilkan dengan mencantumkan:
- Nama Lengkap
- Jenis Kelamin
- Tanggal Lahir
- Alamat Tinggal
- No HP
- Foto
Lalu bagaimana dengan data-data seperti: suku, hobi, motto, dll? Percayalah, itu semua TIDAK PERLU dicantumkan. Mengapa? Ya karena data-data tersebut pada dasarnya tidak ada pengaruh siginifikannya terhadap pekerjaan. Jadi untuk biodata cukup tujuh poin di atas saja. Biodata yang terlalu bertele-tele hanya akan membuat CV kamu menjadi panjang, tapi ga penting.
Berikutnya yang perlu diperhatikan adalah foto. Tidak sedikit pelamar yang asal menaruh foto di CV mereka. Makanya tidak heran kalau mereka sulit dapet kerja. Foto yang baik untuk melamar kerja adalah foto yang mampu memberikan kesan bahwa kamu adalah pribadi yang profesional dan siap kerja. Ingat, ini kamu sedang melamar kerja bukan sedang audisi Indonesia Mencari Bakat!

.

.
2. Work Experience
Setelah biodata berikutnya adalah pengalaman kerja (work experience). Bisa dibilang inilah bagian yang paling dicari dan dilihat oleh seorang HRD. Kenapa? Karena dari bagian inilah seorang HRD bisa menilai track record dan prestasi seorang pelamar kerja.
Untuk setiap pengalaman kerja, kamu perlu menampilkan:
- Periode kapan kamu bekerja
- Di perusahaan apa dan lokasinya di mana
- Apa posisinya
- Apa job desk, tanggung jawab, serta prestasi atau pencapaian yang pernah diraih
Selanjutnya kamu perlu mengatur/mengurutkan pengalaman kerja itu berdasarkan yang terbaru. Artinya bagian paling atas adalah pengalaman kerja yang terbaru. Jadi jangan sampai salah seperti kebanyakan job seeker yang mengurutkan pengalaman kerjanya dari yang paling lama ke yang paling baru.

.

.
3. Training / Certification
Setelah pengalaman kerja, HRD akan mencoba menilai kelayakan seorang pelamar kerja dari keahlian dan ketrampilannya. Dalam hal ini, HRD akan memberi bobot nilai besar jika pelamar kerja mampu memberikan bukti berupa sertifikat.
Contohnya begini: katakanlah ada pelamar A yang bilang: “Saya menguasai Bahasa Inggris, Pak”. Lalu ada ada pelamar B yang bilang: “Ini sertifikat TOEFL saya Pak. Score-nya 550!”. Menurut kamu, mana yang lebih meyakinkan? Sudah jelas yang B dong. Karena untuk pelamar A, bisa jadi dia cuma klaim doang.
Oleh karena itu di bagian ini, kamu perlu mencantumkan training, workshop, sertifikasi, dll, yang ada bukti sertifikatnya. Namun tetap harus diingat bahwa training/workshop/sertifikasi yang dicantumkan haruslah yang relevan dengan posisi yang hendak dilamar. Kalau tidak ada relevansinya dengan posisi yang dilamar sebaiknya tidak usah dicantumkan.
Oh ya satu lagi, jangan lupa mengurutkan dari yang terbaru (paling atas) sampai yang terlama. Sama seperti pengalaman kerja sebelumnya.
Di bawah ini saya berikan contoh bagian Training / Certification yang salah dan benar, untuk lowongan kerja posisi Teknisi Jaringan.

.

.
4. Education
Ketika membaca bagian pendidikan (education), pada dasarnya HRD hanya perlu tahu pendidikan terakhirmu saja. Jadi tidak perlulah mencantumkan mulai dari TK, SD, SMP, dan seterusnya.
Jangan lupa untuk mencantumkan jurusan dan nilai (IPK, nilai rata-rata UN atau nilai rata-rata sekolah). Kalau kamu untuk lulusnya harus melalui Skripsi atau Tugas Akhir (TA), cantumkan juga judul Srkipsi atau TA kamu.

.

.
5. Skills
Nah inilah bagian di mana kamu bisa memamerkan skill yang tidak ada sertifikatnya. Sekali lagi, skill yang ditampilkan harus relevan dengan posisi yang dilamar. Skill yang tidak ada kaitannya dengan posisi yang dilamar sebaiknya JANGAN ditampilkan.
Hal lain yang sebisa mungkin dihindari adalah penggunakan simbol/icon dalam menggambarkan skill yang kamu miliki. Ingat, tidak semua HRD paham dengan simbol-simbol tersebut. Jadi untuk amannya, lebih baik kamu menggunakan teks saja dalam menjelaskan skill yang kamu miliki. Untuk tiap skill, saya menyarankan kamu mencantumkan juga keterangan tingkat kemahirannya. Cukup dengan tiga kategori saja, yaitu: Ahli, Baik, Cukup.
Di bawah ini saya berikan contoh bagian Skills yang salah dan benar, untuk lowonga kerja posisi Desainer Grafis.

.

.
Penutup – Contoh CV Sederhana Yang Disukai HRD
Kamu pastinya penasaran kan, gimana contoh CV yang lengkap berdasarkan penjelasan di atas. Nah di bawah ini saya berikan contoh CV sederhana yang disukai HRD untuk lowongan kerja posisi Staff Administrasi.

.
Silahkan mendownload versi PPT dari Contoh CV di atas, yang bisa kamu edit atau ubah-ubah sendiri.
Maaf min kalau untuk Fresh Graduate apakah perlu mencantumkan pengalaman praktik kerja lapangan dalam CV ? Terimakasih sebelumnya